Minggu, 04 Januari 2015

Menyikapi Iklim yang Ekstrim di Tanah Sang Nabi (PART I)


Tinggal dinegara orang, tentu saja mengukir pengalaman-pengalaman unik, banyak hal yang yang mau-tidak mau, suka tidak suka, kita harus cepat beradaptasi dengan keadaan yang ada disana. Bagi kakang yang terbiasa dengan kerja yang berpindah-pindah tempat, tentu saja hal itu bukanlah sesuatu yang sulit, terutama mengenai karakteristik manusia ditempat yang baru. Tetapi lek, ada hal yang menurut kakang pribadi sedikit sukar untuk menyesuaikan diri dengannya.

Apa itu kang?


Cuaca, sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tinggal di Kepulauan, diapit Oleh dua Benua dan dua samudera, berada tepat di equator alias garis katulistiwa, perubahan musim yang terjadi relatif stabil secara suhu. Musim Hujan dan musim kemarau. Menurut Bahasa Indonesia yang kakang ketahui, kita tidak menyebutnya musim panas. Kenapa ya? Kamu tau alasannya lek?

Enggak kang? Apa alasannya kang?

Hehehe.. Kakang juga enggak tau lek, ngikutin bahasa yang ada ajah.., tetapi tentu ahli bahasa paham kenapa kita tidak menyebutnya musim panas ya..,

Mengenai kondisi iklim dinegara kita tercinta kamu tentu sudah merasakannya. Hujan ya begitu, panas ya seperti itu.., apalagi kita-kita ini yang tinggal dipesisir pantai Utara Pulau Jawa, suasana hangat setiap kali tidak hujan, dan bagi kebanyakan orang, tidak mengenakan jacket saat malam hari, bukan menjadi masalah. Beda dengan mereka-mereka yang tinggal dipegunungan.

Panjang amat sih kang pendahuluannya.., Langsung ajah ah.., bikin ngantuk ini ceritanya..,

kayak pengantin baru kamu lek.. hahaha

Ketelah 27 Tahun hidup diIndonesia, tibalah saatnya Takdir menuliskan lain.., kakang harus menjemput rizki di tanahnya sang Nabi.., orang-orang dulu bilang, Jazirah arab. Sekarang udah berubah lek istilahnya, Middle East atau juga Gulf country.

Saat kakang berangkat kesana, kebetulan bulan mei, tepatnya 14 Mei 2013. Pagi-pagi sudah gerah, cuaca hangat, dan tentu saja kalau tengah siang bisa ditebak seberapa panas suhu udaranya. Berhubung ini adalah pengalaman pertama kakang, tentu kaget dengan keadaan yang ada, ditambah lagi perubahan waktu shalat yang lumayan beda. Subuh jam 4, Maghribnya Jam 7an, harus diakui enak juga ya ternyata suasana terang lebih lama, Isya jam 9. Joss tenan.., meskipun malam, suasana hangat dan gerah tidak cepat hilang, tetapi Alhamdulillah Semua berjalan dengan baik selama sebulan pertama. Karena kakang saat itu masih pulang pergi ke office ajah, ikut training sama urus-urus dokument yang dibutuhkan, so kerjaan siang hari Cuma duduk didalam ruangan ber-AC, jadi efek perubahan cuaca tidaklah terlalu dirasakan. Setelah sebulan berlalu, semua dokument dan Training lengkap, tibalah saatnya untuk menghasilkan uang bagi perusahaan. Kakang pergi ke lokasi.., dan...

Joss Memang, ternyata ada perbedaan yang signifikan antara dikota dan di padang pasir yang kebetulan menjadi lokasi lapangan minyak. Kisaran suhu udara saat musim panas Antara 45 – 55°C bahkan lebih, biasanya Puncaknya dari Juli – September. Kemudian September – Nopember udah mulai turun tuh suhu udara, tetapi tetep saja lek.., enggak bisa dianggap remeh..,

Saat operation.., ini istilah dalam kerjaan kakang. Maksudnya proses Rig up atau masang-masang alat udah selesai. Jadi tidak ada kerja berat, Cuma monitoring parameter-parameter yang ada ajah, kerjaan paling Cuma buka tutup valve sama ambil sample. Kakang ulangi lagi deh, saat operation biasanya kita gantian jaga nih.., tiap setengah jam di tempat kerja. Kemudian setengah jam istirahat dikabin.

Kok enak gitu kang..,? kerja enggak capek pake gantian segala..,

Tole.. tole.., saat baru keluar dari kabin ke tempat teman yang sedang jaga.., keringet itu sudah bercucuran.., kamu duduk disana 5 menit sudah haus.. itu minum air sebotol yang 500ml enggak usah pake jeda sudah habiis.., eh.. tambah minum air kok kulit kayak bocor...., keringetnya tambah deras keluar.., basah sudah seragam sama keringet.., tapi tenang lek.., 5 – 10 menit kemudian itu seragam udah kering lagi.., basah lagi.., kering lagi.., basah lagi.., ya kering lagi.., Banyaknya angin atau kencangnya angin bukannya malah membantu, justru menambah penderitaan. Sebab angin yang berhembus ternyata membawa hawa panas juga. So Bayangkanlah, sumber panas berasal dari atas yang tentunya dari matahari, juga dari bawah, permukaan tanah yang merupakan pasir menyerap panas dari matahari dan memantulkannya kembali ke permukaan, serta dari tiupan angin yang berhembus. Jadi pastikan kalau keluar ruangan selalu pakai masker yang menutupi hidung.., biar sedikit melindungi hidungmu dari suhu yang panas, kan hidung sensitif.., udara panas bisa bahaya kalau dihirup tanpa pelindung.
Mesti diingat juga.., dicamkan, dan wajib diamalkan, dalam kondisi panas seperti itu, jangan berani keluar ke lokasi tanpa membawa air.., 3 – 4 Botol air dingin mesti dikantongin buat sekedar jaga 30 Menit ditengah teriknya dan gersangnya lokasi.., mesti banyak minum biar enggak dehidrasi. Kembung sama air enggak masalah dari pada jadi ikan asin toh..,

Nah itu kalau operation lek.., kerja bisa dibilang tidak berat meskipun sibuk, sebegitu reaksi tubuh terhadap cuaca. kamu bayangkan lah kalau kita lagi rig up atau rig down.. angkat-angkat pipa, masang-masang conectionnya, hose. Kunci pipa, hammer 5 Kg dan alat-alat lainnya, sudah menjadi teman sependeritaan saat-saat seperti itu. Alat-alatnya besi semua, gede-gede, dan penggunanaan crane hanya untuk mengangkat peralatan besar saja tentunya, tetapi kalau proses penyambungan pipa dan pengencangannya tentu saja harus menggunakan power dari otot-otot kita. Wis kalau sudah begini lek.., Pengennya Pulang ajah..., Pulaang..., enggak peduli dengan bonus.., Rindu dengan tanah air lek.., Rinduuu... Dalam penderitaan yang amat sangat, kakang inget sabda nabi bahwa ada tiga do’a yang tidak ada hijab antara Hamba dan Allah.., mempersiapkan hati dengan Tulus dan khidmat kemudian berdo’a : Ya Allah.., selama ini hamba tidak pernah meminta yang buruk buat hamba ini, tetapi sekarang, sekali ini.. saja.., Jadikan Supervisor saya benci sama hamba.., ngerasa bosen dan enggak mau liat muka hamba, sehingga hamba bisa dipindah ke Shift Malam.., Ya Allah Kabulkan do’a Hamba.. Shift malam ya Allah.. Amiin”

Hahaha.... Ada ya orang yang do’a seperti itu.., Trus terkabul enggak kang?

Heheehe.. enggak usah dibahas lah lek.., mengenai itu.. Rahasia tooh. Tetapi memang keadaan yang memaksa kita merubah pola pikir menjadikan shift malam ini surga saat musim panas..,

Nah terus bagaimana dengan supervisornya kang?

Ya itu sih nasibnya lek..   *sambil nyeruput kopi..

Hehe.. itu sisi negatif supervisor ya kang..
Tapi ngomong-ngomong ini cerita edisi curhat atau bagaimana, perasaan menyimpang dengan judulnya nih..,

Kopinya baru diseruput tole, di Part selanjutnya ajah Insya Allah.

Bersambung..


Contact me : tarwa.burokhim@gmail.com
Sumber Gambar :  semakinbermanfaat.blogspot.com, wieze-wiertnicze.blogspot.com, news.motoplus-online.com.

Tidak ada komentar: